Seni Teater

Hasil gambar untuk seni teater
Foto : Liputan 6.com

Menurut Fathul A. Husein (2013:173), Teater adalah bentuk seni paling lentur, terus berubah dari hari ke hari, dari zaman ke zaman. Beragam gaya terus menerus muncul dan memudar, tradisi-tradisi terus berganti, era baru bergulir dalam beragam wajah kehidupan. Bahkan setiap orang memahami depenisi kata ‘teater’ dalam perspektif berbeda sehingga pengertiannya menjadi tidak sama .
Teater bahkan kini sudah melampaui terminology harfiahnya yang diturunkan dari Bahasa Yunani: theatron (tempat diberlangsungkannya sebuah tontonan atau pertunjukan), dan theanomai (menonton atau menyaksikan). Juga sudah terlampau kering maknanya jika teater diartikan secara sempit sebagai sekedar bentuk kolaborasi dari beragam unsur seni murni, yang intinya menampilkan para pelaku atau aktor secara langsung dengan menyuguhkan pengalaman-pengalaman, baik dari peristiwa yang bersifat nyata (real) maupun yang cuman dihayalkan, dan dipertontonkan dihadapan penonton langsung disebuah tempat yang khusus.
Secara umum seni teater merupakan sebuah seni yang menyajikan beberapa orang yang memainkan peran. Nama teater sendiri diambil dari bahasa Inggris, Perancis, dan Yunani dengan penulisan yang hampir sama. Kata theatre dalam bahasa Inggris merujuk kepada sebuah tempat pertunjukan atau gedung pertunjukan. Secara istilah, teater memiliki arti yaitu segala hal yang dipertunjukkan dalam sebuah tempat sebagai hiburan. Dalam arti yang lebih sempit, teater berarti sebuah drama yang dipertunjukkan kepada banyak orang berdasarkan naskah.
Sedangkan untuk arti yang lebih luas, teater tidak melulu merujuk kepada pertunjukan drama. Pada arti yang lebih luas, teater bisa diartikan sebagai sebuah pertunjukan yang dipentaskan di depan khalayak ramai. Seperti misalnya Mak Yong, wayang orang, lenong, ludruk, dan lain sebagainya. Istilah teater sendiri tidak bisa lepas dengan kata drama. Jika teater diartikan pertunjukan,  maka drama merupakan naskah yang ditampilkan. Sederhanya adalah, teater merupakan bentuk visualisasi dari drama yang ditampilkan dalam sebuah panggung serta disaksikan oleh banyak orang.
Unsur Seni Teater

Gambar terkait
sumber: Medan Tribunnews.com

Di dalam pertunjukan atau pementasan teater, sudah jelas terdapat unsur-unsur di dalamnya, karena tanpa adanya unsur tersebut, bisa dipastikan sebuah pertunjukan tidak akan berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Untuk itu, kita coba melihat apa saja unsur-unsur yang digunakan dalam pementasan teater yang bisa dibagi menjadi unsur internal dan eksternal.

Unsur Internal
1. Skenario
Skenario merupakan unsur seni teater internal yang mana dapat membuat pertunjukan teater menjadi lebih menarik. Namun tidak menutup kemungkinan, ada pula pertunjukan teater yang tidak menggunakan naskah, melainkan hanya mengandalkan spontanitas para pemeran teater.
2. Pemain
Selain staf produksi, unsur teater yang penting dalam sebuah pementasan teater adalah pemain. Bahkan seorang pemain sendiri juga dapat menghasilkan unsur teater yang lain. Seperti misalnya gerak dan suara. Dalam pementasan teater, biasanya terdiri dari tiga jenis peran, yaitu peran utama, peran pembantu, serta figuran. Untuk film, pemain laki-laki disebut dengan aktor. Sedangkan untuk pemain perempuan disebut dengan aktris.
3. Sutradara
Sutradara merupakan unsur teater yang memiliki tugas untuk mengatur jalan cerita pada pertunjukan teater. Bahkan seorang sutradara juga didapuk menjadi koordinator dalam pementasan. Tidak hanya itu, seorang sutradara juga memiliki tugas untuk mencari serta menyiapkan pemain yang akan pentas di pertunjukan drama. Seorang sutradara juga memiliki tugas untuk menyiapkan tata rias serta mengatur tata letak yang dipegang oleh kru serta tim desain atau tim dekor.
4. Pentas / Panggung
Tempat memainkan, atau tempat pertunjukan teater. Panggung terdiri dari berbagai bentuk, ada yang disebut dengan panggung arena (panggung dimana para penontonnya dengan posisi melingkar atau duduk mengelilingi panggung). Panggung proscenium, auditorium, tapak kuda dan lain sebagainya. 
5. Kostum
Kostum adalah pakaian para pemain drama yang dikenakan pada saat memerankan tokoh cerita di panggung. Kostum merupakan gaya pakaian yang dikenakan untuk menampilkan si pengguna sebagai suatu karakter. Kostum membuat seorang aktor bisa kelihatan membawan wataknya.

Unsur Eksternal
1.      Staf Produksi
Staf produksi meliputi manager tingkat produser atau pimpinan produksi sampai segala bagian dibawahnya.  Adapun tugas masing-masing Produser/ pimpinan produksi adalah mengurus produksi secara keseluruhan dan menetapkan personal (petugas), anggaran biaya, program kerja fasilitas dan sebagainya.
2.      Direktor/ sutradara
adalah pembawa naskah, koordinator pelaksanaan pementasan, menyiapkan aktor.
3.   Stage manager
Stage manager adalah orang yang bertugas sebagai Pemimpin panggung dan membantu sutradara.
4. Desainer
Adalah orang yang bertugas menyiapkan aspek-aspek visual seperti Setting (tempat, suasana), Property (perlengkapan pentas), lighting (tata lampu), Costume (tata busana), Sound (pengeras suara)
5. Crew
Adalah orang yang bertugas mengurusi bagian pentas, bagian tata lampu, bagian perlengkapan, bagian tata suara musik,
Fungsi Seni Teater

Hasil gambar untuk penampilan teater anak
Sumber: Media Indonesia

Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi informasi saat ini, teater tentu juga mengalami pergeseran. Jika pada awalnya teater digunakan sebagai sarana upacara, hiburan, melainkan juga juga bisa sebagai sarana pendidikan. Lebih jauh, keberadaan teater juga dapat memberikan pengaruh penting terhadap kehidupan.
Fungsi seni teater bisa menjadi sarana untuk upacara persembahan. Hal ini dibuktikan dengan awal-awal munculnya teater yang digunakan masyarakat Yunani untuk menyembah dewa Dyonesos serta dewa Apollo. Sedangkan di Indonesia, teater tradisional digunakan untuk sarana ibadah. Selain sebagai sarana ibadah, fungsi seni teater adalah sebagai sarana pendidikan. Dalam sebuah pementasan teater, tentunya ada pesan moral yang bisa diambil dari pementasan teater tersebut. Sehingga, teater bisa menjadi sarana pendidikan.
Fungsi seni teater bisa juga menjadi sarana untuk berekspresi. Karena teater adalah bentuk seni yang tertuju pada peran dan naskah. Sehingga, para seniman akan mengekspresikan diri mereka melalui ekspresi tubuh serta ucapan dari seniman. Seni teater juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan rasa percaya diri. Selain itu, seni teater juga sebagai sarana untuk bersosialisasi. Karena para pemain teater akan cenderung memiliki waktu untuk berbincang dengan sesama pemain.
Tentunya hal ini bisa menjadi pemicu seseorang untuk bersosialisasi, terutama bagi anak muda yang saat ini kurang bersosialisasi. Jika dibandingkan, anak muda lebih sering berinteraksi dengan gadgetnya dibandingkan dengan orang lain.

Contoh Seni Teater
Seni teater tentunya memiliki beragam contoh yang mana memiliki ciri khas masing-masing pada setiap pertunjukan mereka. Sehingga, setiap contoh seni teater yang ada di Indonesia memiliki perbedaan yang mudah dilihat serta diidentifikasi. Berikut adalah contoh dari seni teater.
1. Drama Musikal
Drama musikal merupakan contoh seni teater yang memadukan seni musik, teater, dan seni tari. Pementasan drama musikal sering kali digelar di berbagai tempat di Indonesia. Jenis drama musikal yang sering dipentaskan adalah opera dan kabaret. Bahkan, gabungan dari opera dan kabaret sendiri juga pernah dipentaskan di Indonesia.
2. Teatrikalisasi Puisi
Contoh seni teater yang menggunakan karya puisi sebagai naskah teater adalah definisi dari teatrikalisasi puisi. Dalam pertunjukan ini, diperlukan keindahan dari puisi tersebut sehingga dapat mewujudkan ekspektasi dari pemirsanya. Sehingga diperlukan kreativitas dalam menerjemahkan puisi menjadi pementasan teater.
3. Teater Boneka
Seni pertunjukan boneka ini sudah lama ada sejak zaman kuno. Teater boneka ini sering digunakan untuk berbagai kegiatan, salah satunya sebagai sarana dakwah agama Islam. Hal ini ditunjukkan oleh Sunan Kalijogo yang menyebarkan agama Islam dengan cara pementasan wayang kulit.
4. Teater Dramatik
Dalam teater dramatik, cerita dalam pementasan dibuat dengan sedetail mungkin. Mulai dari tokoh, kejadian, hingga alur cerita dibuat dengan detail. Sehingga fokus dari teater dramatik ini adalah menitik beratkan pada minat penonton terhadap sebuah cerita yang disajikan.
Selain itu, pemeran teater juga menitik beratkan pada pementasan teater dramatik. Karena teater dramatik mencoba untuk menunjukkan pementasan layaknya kejadian yang sebenarnya.
5. Teater Gerak
Contoh seni teater yang satu ini hampir mirip dengan pantomim klasik, karena pada teater gerak berfokus pada gerak serta ekspresi wajah. Sehingga pementasan teater gerak jarang menggunakan dialog. Dalam pertunjukan teater gerak, tentu menyajikan makna serta pesan tertentu yang diekspresikan dalam bentuk gerak.
Seni teater merupakan seni yang menampilkan pertunjukan yang menggunakan naskah sebagai alur cerita pementasan. Sehingga, seni teater menjadi nilai estetika tersendiri yang hingga saat ini masih dilestarikan oleh seniman di Indonesia.
Sebuah seni teater tentu tidak bisa lepas dengan masyarakat, sehingga dalam pementasan dibutuhkan banyak orang agar pertunjukan bisa berjalan dengan lancar. Sekaligus juga, seni teater dapat menjadi ajang untuk bersosialisasi.


(Diolah dari berbagai sumber untuk materi pembelajaran siswa)


Belum ada Komentar untuk "Seni Teater"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2