Dibuka Lingga, Ditutup Batam : Parade Tari Derah Di Aula Kantor Gubernur Malam ini

Gladi Bersih Kontingen Lingga di Panggung Parade
Sabtu, 27 Juli malam ini Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau kembali hadir dengan kegiatan  Parade Tari Daerah. Bedanya, jika selama ini kegaiatan adu gagasan dan ide para pekarya dilaksanakan di lapangan terbuka, kali ini, sebelas karya apik dari tim-tim terpilih Kabupaten dan Kota (kecuali Anambas) siap memberikan tontonan terbaik  mereka. Untuk menjejal kemampuan para penari terbaik itu, Dinas Kebudayaan sebagai penyelenggara memberikan panggung spektakuler itu di Aula Kantor Gubernur Provinsi Kepulauan Riau.
Bukan membedakan dengan kegiatan sebelumnya, agaknya parade tari kali ini super ketat dan menggigit. Aroma percaya diri dari seluruh kontingen kental terasa, setidaknya itulah yang dirasakan begitu menyaksikan gladi bersih dipanggung yang ukurannya sengaja dibuat sama dengan panggung Taman Mini Indonesia Indah.  Melihat persiapan, dan tempat yang disiapkan oleh panitia ada kesan, mereka semakin arif untuk memenuhi keinginan, kebutuhan pertunjukan penata tari. Jujur, panggung parade tari daerah Provinsi Kepulauan Riau itu kini semakin megah dan menggiurkan. 
Kegiatan Parade Tari Derah merupakan sebuah program penting khususnya bagi penata tari muda. Kemampuan dan kepiawaian mereka dalam mengolah ide perlu diasah secara terus menerus. Tidak hanya penata tari, melainkan juga ketubuhan para penari kita memang perlu dilatih secara intensif. Menelisik kembali tubuh, sebagai aspek penting dari dunia seni tari. Dalam sejarah panjang tubuh merekam berbagai kepentingan yang berkelindan, Tarik menarik. Tidak saja untuk kepentingan artistik semata, akan tetapi tubuh hadir sebagai ekspresi mulai dari hal trensenden, ekonomi, hingga berbau politik sekalipun. Ia merekam penderitaan, kemarahan, sekaligus harapan.  
Untuk pengadil sebelas karya terbaik malam ini, Irwanto Kasi Seni Pertunjukan Dinas Kebudayaan mengatakan pihak panitia mendatangkan tiga tim eksekutor. Dua dari Jakarta, satu dari kota Batam.  Lebih jauh Irwanto berharap, event parade ini tidak hanya sebagai laman bagi penata tari, penari dan pemusik, melainkan bisa menjadi ruang untuk saling bertukar gagasan. Sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama Kepulauan Riau dijejali oleh nama-nama mahal dalam percaturan tari di Indonesia. Lahirnya harapan itu bukan tidak beralasan, karena di panggung Nasional, sampai setakat ini karya-karya penata tari dari Kepulauan Riau selalu mendapat tempat, jika tak elok dikatakan masuk kategori hebat.   
 Berselang beberapa jam lagi, panggung megah itu akan menjadi saksi. Untuk para pengamat, penikmat, penggiat seni, dan masyarakat khususnya Kepulauan Riau anda ingin menyaksikan sajian, suguhan karya bernutrisi tinggi, jawabannya ada di panggung Parade Tari Daerah malam ini. Kehadiran tuan, puan dinanti.

1 Komentar untuk "Dibuka Lingga, Ditutup Batam : Parade Tari Derah Di Aula Kantor Gubernur Malam ini"

  1. The downside is you need to|you must} get the filament cartridges immediately from 3D Systems, and they value $49 each. You cannot refill the filament in each cartridge; somewhat, you need to|you must} buy model new} cartridge completely. The Cube three additionally has its own kind of cartridges that aren't even suitable with other 3D printers from 3D Systems, such as the CubePro for the Cube first and second generations. In testing, I couldn't print a large number of|numerous|a lot of} objects with one cartridge. Roughly speaking, an object that takes about 10 hours to print would use up a couple of fifth of a cartridge. On average, you can to|you possibly can} print a couple of dozen iPhone precision machining 6 Plus cases per filament cartridge.

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2