Sineas Muda Indonesia Itu Luthfi Aulia Chandra, Namanya.


Latar posternya didominasi oleh warna hitam. Cahaya tajam spotlight membelah dan membias persis di tengahnya. Di sisi kanan, dua bola mata wanita cantik menatap tajam sembari memegang sebatang lilin yang menyala. Di atas tertulis judul “Who’s There ?”. Persis di bawah judul tersebut tertera nama aktor dan aktris. Dua nama tersebut memang belum terkenal seperti artis beken Indonesia lainnya. Akan tetapi bagiku, dua nama tersebut adalah nama yang sangat familiar, apa lacur?, karena dua nama itu adalah orang yang bertungkus lumus denganku ketika ianya masih duduk di bangku SMA.
Poster yang sarat imajinasi dan membanggakan itu kini tertempel dalam bingkai yang menghiasi dinding Cinema XXI Jakarta. Sebuah pencapaian luar biasa. Atas anugrah ini, ia menggerutu di dalam hati, Alhamdulillah separoh dari cita-cita gue kesampaian, Film yang gue buat di tayangin di Bioskop. Begitu aku melihat di laman Instagramnya. Tak ayal, poster kaya ide dan gagasan itu di like mendekati 3.000 orang dan 200 lebih komentar.
Luthfi Aulia Chandra namanya. Kini ia tercatat sebagai sineas muda Indonesia berbakat. Prestasi yang ia raih ini bukan merupakan hadiah yang didapatkan begitu saja, melainkan perjuangan yang luar biasa, setidaknya hal ini dibuktikan dengan keberhasilan karyanya untuk menyisihkan 524 kompetitor dari berbagai kalangan. Karya film pendek yang berjudul “Who’s There” bergendre thriller horror itu menjadi salah satu dari 25 karya yang dinobatkan oleh dewan juri. Sebagai apresiasi dari prestasi yang diraih ini, pihak penyelenggara memutar 25 judul film buah karya sineas muda Indonesia itu di XXI Evicentrum Jakarta pada tanggal 18 dan 19 Maret 2016.

Luthfi dengan Befourion-nya tidak sendirian. Akan tetapi ianya dikelilingi oleh orang-orang yang setia, sebut Putri Meyadha, Rian Ardianto, Deska Amanda, dan Galih Pradana. Tidak sampai disitu, Befourion yang didirikan 6 tahun lalu itu, meskipun sudah tercerai berai oleh karena bangku kuliah yang tidak bersamaan, akan tetapi mereka masih bersatu dan masih tetap berkarya. Mereka adalah Aditya Ilham Pradana, Zaid Fathin Abdullah, Laras Radella, Syahmaria Dani Alyah, dan Dikko Indra. Di luar dugaan, dan tanpa direncanakan sebelumnya, seluruh personil jebolan SMA Negeri 4 Batam itu kini Berjaya. Karya-karya mereka (Befourion) merupakan karya yang selalu ditunggu oleh para penggemarnya. Hampir bisa dipastikan karya-karya Befourion dalam bentuk video short film, stop motion serta music video yang dimuat ke youtube selalu mendapat tempat diberbagai kalangan.

Adapun prestasi yang pernah diraih oleh Befourion adalah juara 1 pada ajang lomba membuat iklan untuk sebuah produk terkenal di Batam. Masuk 5 besar dan 10 besar dalam ajang Indonesia Short Film Festival (ISFF) yang di adakan oleh SCTV pada tahun 2015.
Film “Who’s There” menceritakan tentang seorang adik perempuan yang menunggu kakaknya pulang kerja, sementara di rumah ketika itu mati lampu. Tanpa disadari, sang adek mengalami hal-hal aneh di rumahnya. Lalu?, anda penasaran, kesempatan itu terbuka seluas-luasnya silakan datang ke bioskop tanggal 18 dan 19 Maret 2016 di XXI Epicentrum Jakarta.
Tahniah ya Luthfi dan Befourion. Izinkan kami (warga SMA Negeri 4 Batam) bangga dengan prestasi kalian. Dipenghujung tulisan yang tak berbobot ini saya kutip apa yang disampaikan oleh Hendry Ford, beliau mengatakan bahwa “seseorang yang berhenti belajar adalah orang lanjut usia, meskipun umurnya masih remaja. Seseorang yang tidak pernah berhenti belajar akan selamanya menjadi pemuda”

Belum ada Komentar untuk "Sineas Muda Indonesia Itu Luthfi Aulia Chandra, Namanya."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2